Kesehatan
reproduksi sangat perlu
di perhatikan, baik laki-laki maupun perempuan, namun yang menjadi fokus adalah
alat reproduksi perempuan karena banyaknya penyakit yang harus anda kenal pada
alat reproduksi perempuan. Pada umumnya kesehatan reproduksi terganggu di
karenakan masalah-masalah yang tidak kita duga.
Salah satu
penyakit yang sering menyerang kesehatan reproduksi wanita adalah
kanker serviks atau Kanker leher rahim (serviks)
merupakan kanker pembunuh perempuan no dua di dunia setelah kanker payudara.Di
indonesia, kanker leher rahim bahkan menduduki peringkat pertama. Kanker
serviks yang sudah memasuki stadium lanjut sering menyebabkan kematian dalam
jangka relatif cepat. Serviks atau leher rahim/mulut rahim merupakan bagian
ujung bawah rahim yang menonjol keliang sanggama (vagina). Kanker leher rahim
berkembang secara bertahap, tetapi progresif.
Penyebab
penyakit ini adalah:
Pertama,hubungan seks pada usia muda atau pernikahan pada usia muda.
Faktor ini merupakan faktor resiko utama.semakin muda seorang perempuan melakukan hubungan seks, semakin besar resikonya untuk terkena kanker serviks.Berdasarkan peneletian para ahli, perempuan yang melakukan hubungan seks pada usia kurang dari 17 tahun mempunyai resiko 3 kali lebih besar dari pada yang menikah pada usia lebih dari 20 tahun.
Kedua,
berganti-ganti pasangan seksual
Perilaku seksual berupa gonta-ganti
pasangan seks akan meningkatkan penularan penyakit kelamin.penyakit yang
ditularkan seperti infeksi human papilloma virus (HPV) telah terbukti dapat
meningkatkan timbulnya kanker serviks, penis dan vulva. Resiko terkena kanker
serviks menjadi 10 kali lipat pada perempuan yang mempunyai pasangan seksual 6
orang atau lebih. Disamping itu, virus herpes simpleks tipe-2 dapat menjadi
faktor pendamping.
Ketiga,
merokok
Perempuan merokok memiliki resiko 2
kali lebih besar besar terkena kanker serviks dibandingkan dengan perempuan
yang tidak merokok.penelitian menunjukkan, lerndir serviks pada perempuan
merokok mengandung nikotin dan zat-zat lainnya yang ada didalam rokok. Zat-zat
tersebut akan menurunkan daya tahan serviks di samping itu merupakan
ko-karsinogen infeksi virus.
Keempat,
penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang
Menggunakan pil-pil pengontrol
kelahiran untuk waktu yang lama (5 tahun atau lebih) dapat meningkatkan risiko
kanker leher rahim diantara wanita-wanita dengan infeksi HPV.
Kelima,
kehamilan yang sering / terlalu banyak anak
Studi-studi menyarankan bahwa
melahirkan banyak anak-anak dapat meningkatkan risiko kanker leher rahim
diantara wanita-wanita dengan infeksi HPV.
Keenam,
penyakit menular seksual
Wanita-wanita yang telah mempunyai
banyak mitra-mitra seksual mempunyai risiko yang lebih tinggi dari rata-rata
mengembangkan kanker leher rahim. Juga, seorang wanita yang telah mempunyai
hubungan seksual dengan seorang pria yang telah mempunyai banyak mitra-mitra
seksual mungkin berisiko lebih tinggi mengembangkan kanker leher rahim. Pada
kedua kasus-kasus, risiko mengembangkan kanker leher rahim lebih tinggi karena
wanita-wanita ini mempunyai risiko infeksi HPV yang lebih tinggi dari
rata-rata.